Penelitian ini bertujuan untuk mengaplikasikan metode kebangkrutan dengan Altman (Z-Score), Zmijewski (X-Score), dan Springate (S-Score) dalam kinerja perusahaan textile dan garment yang dapat bertahan atau mengalami kebangkrutan. Variabel yang diteliti yaitu: Modal kerja dibagi total aset (WCTA), laba ditahan dibagi total aset (RETA), laba sebelum bunga dan pajak dibagi total aset (EBITTA), nilai pasar modal dibagi nilai buku hutang (MVEBVL), Penjualan dibagi Total Aset (STA), Return On Assets (ROA), Debt Ratio (Leverage), Current Ratio (Likuiditas), dan laba sebelum pajak dibagi kewajiban lancar. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan textile dan garment yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2020. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 perusahaan textile dan garment yang diperoleh dengan teknik proposive sampling. Hasil dari penelitian rata-rata perhitungan dengan metode kebangkrutan pada perusahaan textile dan garment selama 3 tahun berturut-turut (1) Pada metode Altman (Z-Score) 2 perusahaan diprediksi aman, 2 perusahaan dalam kondisi grey area dan 7 perusahaan diprediksi bangkrut. (2) Pada metode Zmijewski (X-Score) 7 perusahaan berada di kondisi aman dan 4 perusahaan mengalami kebangkrutan. (3) Pada metode Springate (S-Score) 4 perusahaan diprediksi aman dan 7 perusahaan mengalami kebangkrutan. Ketiga metode tersebut terbukti dapat menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan dengan memperhatikan akun-akun tertentu pada laporan keuangan sesuai perhitungan metode kebangkrutan.
Copyrights © 2024