Penyakit ISPA bisa menjadi sangat berbahaya. Jika tidak segera ditangani, ISPA akan menyebar melalui sistem pernafasan. Umumnya pasien yang menderita penyakit ini mengalaminya masalah pernapasan saat tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. ISPA adalah penyakit ringan menular dan dapat berakibat fatal pada kondisi yang paling akut. ISPA menjadi salah satu masalah kesehatan yang harus ditangani dan mendapatkan pengobatan dan menjadi penyakit umum di masyarakat. Tujuan: Untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan menggunakan Media Audio Visual Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Pada Santri Penderita ISPA Di Pondok Pesantren Nurul Jadid. Metode: Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunkan uji wilxocon dan mann whitneyy dengan instumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Hasil uji wilxocon di dapatkan bahwa nilai P sebesar .000 maka dISPA itu P < 0,05 maka H1 diterima dengan artian terdapat pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan media audio visual. terdapat 2 kelompok dengan jumlah perkelompok terdapat 48 santri. adapun hasil yang di dapatkan dISPA segi tingkat pengetahuan dengan kategori pengetahuan baik sebanyak 47 santri (97,9%), kategori pengetahuan kurang sebanyak 1 santri (2,1%). Sedangkan dISPA segi tingkat sikap dengan kategori sangat tidak setuju 2 santri (4,2%) tidak setuju 4 (8,3%) setuju 42 (8,75%). Sedangkan dISPA segi tingkat tindakan dengan kategori sangat tidak setuju 2 santri (4,3%), tidak setuju 2 santri (4,3%), setuju 40 (83,3%), sangat setuju 4 (8,3%). Kesimpulan: Santri dengan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan yang tinggi tentang penyakit ISPA akan selalu menjaga kebersihan di pondok pesantren nurul jadid.
Copyrights © 2024