Abstrak: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sering menghadapi tantangan dalam pengembangannya karena kurangnya kapabilitas manajerial usaha serta keterbatasan akses modal. PO ARF, sebuah UMKM di Surabaya dengan usaha bawang merah goreng tidak mengalami peningkatan aset maupun pendapatan walaupun telah menjalankan usaha lebih dari lima tahun. Kurangnya manajemen dalam menjalankan usaha, seperti proses produksi tidak teratur serta peralatan produksi yang serba manual menjadi faktor penghambat perkembangannya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas usaha bawang goreng PO ARF melalui peningkatan keterampilan mitra dalam manajemen produksi, khususnya produk makanan serta kemampuan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Metode yang dilakukan diantaranya adalah pelatihan, pendampingan, dan transfer teknologi. Mitra kegiatan adalah UMKM PO ARF yang berlokasi di Medokan Ayu, Surabaya. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis perubahan pada area produksi dan proses produksi sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung. Keberhasilan program diukur melalui peningkatan wawasan dan pengetahuan mitra tentang manajemen produk pangan, kapasitas produksi dan penambahan aset yang dimiliki oleh mitra sebagai hasil dari pelatihan dan implementasi teknologi yang diberikan.Program pengabdian masyarakat ini berhasil meningkatkan kapasitas produksi sampai 300%, kualitas produk 80%, peningkaatn skill manajemen produksi mitra 40% ketrampilan penggunaan teknologi produksi sebesar 80%.Abstract: Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) often face challenges in their development due to a lack of business managerial capabilities and limited access to capital. PO ARF, an MSME in Surabaya with a fried shallot business has not experienced an increase in assets or revenue despite running the business for more than five years. Lack of management in running the business, such as irregular production processes and manual production equipment are factors that hinder its development. This community service activity aims to increase the productivity of PO ARF's fried shallot business through improving partner skills in production management, especially food products and the ability to use technology to increase productivity. The methods include training, mentoring, and technology transfer. The activity partner is PO ARF MSME located in Medokan Ayu, Surabaya. The evaluation was carried out by analyzing changes in the production area and production process before and after the activity took place. The success of the program was measured through an increase in partners' insights and knowledge about food product management, production capacity and additional assets owned by partners as a result of the training and implementation of the technology provided.This community service program succeeded in increasing production capacity by 300%, product quality by 80%, improving partners' production management skills by 40%.
Copyrights © 2024