Penelitian ini mengelaborasi debat pertama Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat untuk pemilihan 2024 dibedah menggunakan analisis wacana komunukasi verbal yang diterapkan berdasar Theory of Political Campaign Discourse sebagaimana dikemukakan oleh W. L. Benoit. Aspek yang dibedah meliputi: attacks, acclaims, dan defense. Dari aspek wacana diklasifikasikan ke dalam aspek kebijakan (policy) dan karakter (characters). Kajian ini menyimpulkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, pada sisi strategi untuk meraih preferensi publik dalam debat politik, seluruh pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat memilih mode yang aman: acclaims. Strategi attack (menyerang) dan defense (bertahan terhadap serangan) sama sekali tidak terungkap. Kedua, dari sisi wacana, seluruh kandidat lebih memilih narasi akan melakukan program jika kelak terpilih. Istilah tersebut future plans; rencana-rencana yang akan dilaksanakan jika calon terpilih. Tidak ada kandidat yang secara tegas mengungkapkan rekam jejak (track record/ past deeds yang pernah dilakukan) yang relevan dengan kondisi Jawa Barat sekarang. Dalam paparan visi dan misi, seluruh calon menyampaikan tujuan umum atau general goals. Dari aspek wacana karakter, seluruh pasangan calon menunjukkan aspek cita-cita (ideals) dan beberapa calon secara samar menyampaikan pesan pada aspek kualitas pribadi (personal qualities) dan kemampuan kepemimpinan (leadership ability). Ketiga, dari temuan penelitian ini dapat disarankan bahwa kajian dari aspek retorika pada momentum debat publik bisa memperkaya temuan yang lebih beragam dari aspek komunikasi.
Copyrights © 2024