Pengendalian kualitas sangat penting bagi perusahaan dan perlu direalisasikan agar perusahaan dapat mengetahui terjadinya penyimpangan dalam proses produksi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memberikan solusi terhadap peningkatan standar proses produksi perusahaan adalah dengan metode six sigma. Penggunaan metode ini bertujuan untuk meminimalisir defect sehingga kegagalan yang terjadi akan menurun setiap periodenya. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan CV. Makarti Pomosda, sebuah perusahaan yang diharapkan dengan perbaikan menggunakan metode six sigma mampu memberikan kepuasan bagi para konsumennya. Data atribut kualitas produk tersebut diperoleh dari pengumpulan jumlah kecacatan produk yang terjadi pada setiap proses produksi selama tahun 2017. Hasil perhitungan Analisa Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) setelah perbaikan, keefektifan waktu proses produksi meningkat sebesar 6,25% atau sekitar 2340 menit atau 39 jam. Berdasarkan hasil penelitian Risk Priority Number (RPN) stasiun kerja packaging memiliki nilai RPN 12 setelah melalui tahapan perhitungan FMEA, sehingga perusahaan lebih menghemat anggaran sebesar 5% atau sekitar Rp. 2.520.000 per periode produksi.
Copyrights © 2023