Latar Belakang: Dengan merebaknya COVID-19, banyak sektor kehidupan manusia yang terdampak, misalnya saja pada sektor ekonomi, pariwisata, dan pertanian, sehingga banyak masyarakat Malaysia dan Melaka yang mogok kerja bahkan dipecat dari pekerjaannya. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan pembatasan interaksi sosial (lockdown). Akibatnya, banyak kegiatan yang harus disesuaikan dengan situasi baru. Oleh karenanya diperlukan adaptasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan induktif. Sampel penelitian ini adalah CEO Kazz Hydroponics Sdn. Bhd., Melaka, sebuah perusahaan Malaysia. Analisis data dikumpulkan dari wawancara dan observasi pada perusahaan Kazz Hidroponik Sdn. Bhd. Hasil: Pertanian hidroponik dalam ruangan membawa beberapa manfaat pada sistem pemanggang, terutama efisiensi penggunaan air, efisiensi ruang, produksi sepanjang tahun, dan produktivitas sistem. Terlepas dari sejumlah manfaat yang disoroti terdapat tantangan dan hambatan dalam pertanian hidroponik seperti ketergantungan energi untuk tumbuh dan tingginya biaya bertani menggunakan teknologi hidroponik. Kesimpulan: Penggunaan sistem teknologi budidaya sayuran hidroponik dalam ruangan berkelanjutan di Malaka, Malaysia telah ditunda. Permasalahan dan tantangan yang menjadi pertimbangan dalam menunda penerapan sistem teknologi pertanian sayuran hidroponik indoor berkelanjutan di Malaka, Malaysia adalah pengetahuan, anggaran, pengaturan kelembaban, pencarian ruang yang sesuai di perkotaan, dan terbatasnya jenis tanaman yang ditanam.
Copyrights © 2023