Kerang Lentera termasuk ke dalam filum brachiopoda. Kerang ini memiliki ekor, sehingga membuat kerang ini berbeda dari jenis cangkang kerang lainnya. Tetapi kerang ini tidak sepopuler jenis kerang yang lainnya. Beberapa penelitian telah dilakukan mengenai kerang lentera, yang terutama membahas mengenai spesies nya, cara mereka berproliferasi dan siklus hidup dari kerang lentera. Sampai saat ini belum ada data mengenai analisis kandungan nutrisi kerang lentera atau mengenai pengukuran logam berat yang terkandung di dalam tubuh kerang lentera. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menghitung nilai gizi dari daging dan otot kerang lentera, serta mengukur logam berat yang yang terkandung dalam tubuh kerang lentera. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental dengan menganalisis kandungan nutrisi kerang lentera Lingula unguis pada otot dan ekor serta kandungan logam berat. Dimana otot dan ekor dipisahkan oleh cangkangnya dan dihitung rendemennya. Analisis proksimat menggunakan metode khjedahl (AOAC 2005) Analisis Karbohidrat dengan metode Anthron, dan perhitungan logam berat menggunakan pengukuran AAS. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menentukan apakah kerang lentera aman digunakan sebagai bahan baku dalam produk perikanan. Kandungan nutrisi dianalisis secara langsung menggunakan metode khjedahl, sedangkan logam berat diukur menggunakan metode AAS. Dari Hasil penelitian di ketahui pada Otot kerang lentera terkandung 11,483% protein, 16,102% lemak, 63,130% karbohidrat, 7,483% air, dan 1,812% abu. Sedangkan ekor kerang lentera mengandung 3,265% protein, 2,781% lemak, 81,563% karbohidrat, 5,156% air, dan 1,285% abu. Logam berat ditemukan 3,155 mg / kg pada indikator Pb, Sedangkan kandungan merkuri nol.
Copyrights © 2022