Pemberian ASI ekslusif dilakukan sejak bayi lahir sampai usia enam bulan. Kekhawatiran ibu menyusui terhadap jumlah ASI sering menjadi penyebab pemberian makanan tambahan sebelum bayi berusia enam bulan. Padahal permasalahan ketidakcukupan ASI dapat diatasi dengan nutrisi yang cukup dan penggunaan galactogogues. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi kepada ibu menyusui mengenai ASI ekslusif dan pemanfaatan herbal medicine local untuk meningkatkan produksi ASI.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan di Desa Tempirai Timur, Kecamatan Penukal Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Peserta kegiatan adalah 20 ibu hamil atau ibu menyusui. Metode yang dipakai adalah edukasi dan demonstrasi dengan menggunakan alat bantu audiovisual. Sebagian besar peserta hanya mengetahui daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI (>43%). Peserta diberikan demonstrasi tentang cara pengolahan dan jumlah daun katuk yang digunakan sebagai galactogogues. Untuk mengetahui pemahaman peserta mengenai topik pengabdian dilakukan evaluasi. Secara umum, peserta dapat memahami topik edukasi (nilai 76). Sebagian besar peserta mengetahu topik pengabdian dengan sangat baik (nilai 90). Tingkat pemahaman peserta terhadap topik pengabdian bergantung pada tingkat pendidikan. Ibu-ibu menyusui dengan pendidikan SMA mendapatkan nilai sangat baik, sedangkan ibu-ibu menyusui dengan pendidikan SD mendapatkan nilai kurang baik. Pengabdian kepada masyarkat telah dilakukan dengan baik dan dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang herbnal medicine untuk peningkatan produksi ASI.
Copyrights © 2023