Kapal laut saat ini menjadi alat transportasi yang sangat penting. Bila terjadi kecelakaan di laut maka diperlukan rompi pelampung (life jacket). Rompi pelampung yang ergonomis dapat membuat rasa aman dan nyaman. Rompi pelampung dibuat dari bahan yang ringan dan mudah terapung. Pergantian bahan apung dari styrofoam ke neoprene adalah untuk membuat rompi pelampung yang ergonomis. Neoprene adalah material yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti gabus sintetis (styrofoam). Neoprene adalah bahan yang memiliki rapat massa yang lebih kecil dari styrofoam. Permasalahan yang timbul dari penggunaan bahan apung yang berbeda ini, mengakibatkan perbedaan daya apung antara material styrofoam dengan neoprene pada rompi pelampung serta efisiensinya. Pengujian dilakukan dengan memberikan pembebanan pada kedua jenis bahan tersebut. Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah material neoprenedapat digunakan sebagai pelapis pada rompi pelampung yang ergonomis.,dan meneliti apakah daya apung neoprene lebih baik dari styrofoam. Neoprene SBR digunakan dari Dengyu. Pengujian berat jenis dan daya apung.menggunakan prinsip Archimedes Hasil penelitian memperlihatkan bahwa neoprene dapat digunakan sebagai pelapis bagian dalam rompi pelampung karena mempunyai berat jenis lebih besar dari air laut, material tidak kaku, mempunyai struktur sel tertutup, tahan api, dan mempunyai kemampuan menahan berat dengan efisiensi 9,56 %. Sehingga mempunyai keunggulan nyaman dan aman.
Copyrights © 2021