Jurnal Teknik Sipil
Vol 10, No 2 (2003)

Split Ring Connection of Coconut and Bangkirai Lumber

Awaludin, Ali ( Lecturer at Civil Engineering Department of Gadjah Mada University)



Article Info

Publish Date
10 Aug 2016

Abstract

Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan mengenai kuat tarik sambungan komposit Glugu-Bangkirai yang dilakukan oleh Awaludin & Triwiyono (2003). Hal baru yang dilakukan pada penelitian ini adalah penggunaan cincin belah sebagai alat sambung, sedangkan pada penelitian sebelumnya (Awaludin & Triwiyono, 2003), alat sambung yang digunakan adalah dua baut 15.6 mm (5/8 inchi). Selain kuat tarik sambungan hasil pengujian, kuat tarik sambungan juga dianalisis dengan persamaan dari Euro Code 5 dan Awaludin & Triwiyono (2002). Diameter dan panjang cicin belah yang dipergunakan berturut-turut adalah 40 mm dan 30 mm, sedangkan diameter baut pengaku adalah 12.5 mm (½ inchi). Pada setiap sambungan terdapat dua cincin belah sebagai alat sambungnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kuat tarik sambungan dengan alat sambung cincin belah lebih tinggi 30% dari pada kuat tarik sambungan dengan alat sambung baut. Sesaran pada sambungan dengan alat sambung cincin belah lebih kecil yaitu 67% dari pada sesaran sambungan dengan alat sambung baut. Kuat tarik ultimit sambungan hasil pengujian tersebar disekitar kuat tarik ultimit dari Euro Code 5 dan Awaludin & Triwiyono(2002).Abstract. This research was a further research on tensile load of three-member connection of Coconut and Bangkirai lumber (Awaludin & Triwiyono, 2003). The new thing done in this experiment is the use of split ring as the connector of the connection. In the previous research (Awaludin & Triwiyono, 2003), two bolts of 15.6 mm were used as the connectors in each connection. Besides the result from experiment, the ultimate tensile load of split ring connection was also analyzed with equations from Euro Code 5 and Awaludin & Triwiyono (2002). The dimension of split-ring connector was 40 mm in diameter, 30 mm in length, and bolt of 12.5 mm was used to tight the connection. Two split ring connectors were placed in every connection. The result shows that the ultimate tensile load of split-ring connection was thirty percent higher than the bolted connection. The displacement of split ring connection was only 67% of the displacement of bolted connection. The ultimate tensile load of experiment was scattered closely to the result of Euro Code 5 and Awaludin & Triwiyono (2002).

Copyrights © 2003






Journal Info

Abbrev

JTS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Jurnal Teknik Sipil merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan berkala setiap tiga bulan, yaitu April, Agustus dan Desember. Jurnal Teknik Sipil diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1990 dengan membawa misi sebagai pelopor dalam penerbitan media informasi perkembangan ilmu Teknik Sipil di ...