Jurnal Pengabdian Seni
Vol 5, No 1 (2024): MEI 2024

Peningkatan Nilai Produk Limbah Kayu sebagai Elemen Dekoratif Interior untuk UMKM Furnitur di Desa Wisata Giriasih, Gunung Kidul

Febriyantoko, Danang (Unknown)



Article Info

Publish Date
18 Aug 2024

Abstract

Desa Wisata Giriasih, dengan statusnya sebagai desa wisata di wilayah Kapanewon Gunungkidul, memilikipotensi besar dalam aspek sumber daya alam dan budaya serta keberadaan UMKM yang mendukungperekonomian masyarakat. Salah satu UMKM yang berkembang cukup pesat dan dapat stabil memenuhipesanan pasar adalah industri mebel dan furnitur. Industri mebel dan furnitur di Desa Giriasih menghadapipermasalahan banyaknya limbah kayu sisa produksi yang belum termanfaatkan. Limbah-limbah kayu sisaproduksi mebel sementara hanya digunakan sebagai kayu bakar, padahal limbah ini mempunyai nilaiekonomis apabila dapat diolah kembali dengan kreativitas yang lebih baik. Program penyuluhan seni iniberupaya menjawab permasalahan tersebut dengan mendesain aksesori interior berbahan limbah sisaproduksi dari UMKM di Desa Wisata Giriasih. Metode yang digunakan dalam program penyuluhan iniadalah melalui workshop yang dilalui melalui tahapan explosing, redefining, managing, prototyping, dantrandspoting. Sasaran dari program ini adalah para perajin kayu berbasis UMKM dan masyarakat umum diDesa Wisata Giriasih. Luaran dari program penyuluhan ini berupa dua buah desain produk asesoris interiorberbahan limbah kayu berupa desain produk mebel penyimpanan dan meja gambar portable. Dari hasilproduk olahan limbah tersebut kemudian dipromosikan di gerai unggulan produk ekspor dan kerajinankreatif di Kota Yogyakarta dengan harapan dapat berdampak positif terhadap pelaku UMKM di Desa WisataGiriasih. Giriasih tourism village, a tourism village in Gunungkidul, has great potentials in terms of natural resources,cultures, and MSMEs (Micro, Small, and Medium Enterprises). One of the MSMEs which quite rapidly andstably meet the market demands is the furniture industry. The furniture industry in Giriasih village is facinga problem since a lot of wood waste has not been wisely utilized. So far, wood waste from furniture production isonly used as firewood even though the wastes have high value and potentially worthy to reprocess. By conductingthis activity, the authors attempt to tackle this problem by designing interior accessories made from woodproduction waste. The authors conducted workshop as a method that went through several stages: exploring,redefining, managing, prototyping, and trendspotting. The target of this program is MSME-based woodcraftsmen and the society. The output of this program is 2 interior accessory product designs made from woodwaste in the form of storage furniture product designs and portable drawing tables. The results of the processedwaste products were then promoted at leading export product and creative craft outlets in Yogyakarta.Keywords: waste, wood, decorative, interior, Giriasih Tourism Village

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

JPS

Publisher

Subject

Arts Humanities Social Sciences

Description

Jurnal Pengabdian Seni merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dipublikasikan kali pertama pada tahun 2020, Jurnal Pengabdian Seni adalah jurnal hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan artikel yang ...