Tanaman kumis kucing jarang dibudidayakan petani karena nilai jual yang rendah. Kandungan simplisia dalam tanaman kumis kucing masih rendah akibat proses budidaya yang kurang baik. Pemberian unsur nitrogen dan frekuensi penyiraman dapat menjadi upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil serta kandungan flavonoid tanaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 hingga April 2023, di Green House Lahan Percobaan Jatimulyo pada ketinggian kurang lebih 460 mdpl dengan suhu 20°C-28°C dan kelembaban udara antara 50-80%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) secara faktorial dengan dua faktor. Faktor pertama ada dosis pupuk urea dengan 3 taraf, dan faktor kedua ada volume penyiraman dengan 3 taraf sehingga terdapat 9 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara dosis pupuk urea dan volume penyiraman terhadap kandungan flavonoid tanaman kumis kucing. Dosis pupuk urea dapat meningkatkan jumlah daun dan luas daun, sedangkan volume penyiraman dapat meningkatkan tinggi tanaman dan luas daun.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024