Kultur jaringan digunakan sebagai metode untuk memproduksi bibit gambir dengan kandungan katekin tinggi secara cepat dan dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Thidiazuron (TDZ) dan Naphthalene Acetic Acid (NAA) terhadap perkembangan dan kandungan fitokimia pada kalus organogenik gambir melalui teknik in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial dua faktor, yaitu konsentrasi TDZ (0; 0,04; dan 0,08 mg/L) dan NAA (0,5; 1; 1,5; dan 2 mg/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa TDZ secara signifikan memengaruhi kandungan klorofil pada kalus, dengan konsentrasi 0 mg/L dan 0,04 mg/L lebih efektif dibandingkan 0,08 mg/L. Kalus organogenik yang diberi perlakuan TDZ dan NAA menunjukkan aktivitas metabolit sekunder, termasuk terpenoid, flavonoid, alkaloid, tanin, dan fenol, yang teridentifikasi melalui uji histokimia.
Copyrights © 2024