Sorgum belum banyak ditanam di daerah Sumatera Utara, sehingga perlu diteliti untuk mengetahui kemampuannya beradaptasi pada lingkungan yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan adaptasi enam varietas sorgum dengan menanam sorgum pada dua kondisi lingkungan dan ketinggian tempat yang berbeda, yaitu di dataran rendah dan dataran tinggi. Penelitian ini dilakukan di dataran rendah dan dataran tinggi, yaitu Lubuk Pakam (200 mdpl) dan Tongkoh Berastagi (1450 mdpl). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, yaitu varietas sorgum yaitu Numbu, Super 1, Super 2, Soper 7, Soper 9 dan Suri 4 dengan empat kali ulangan. Parameter yang diamati adalah karakter morfologi, karakteristik stomata dan kandungan klorofil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tanaman di Lubuk Pakam lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman sorgum di Berastagi dimana tanaman tertinggi terdapat pada varietas V3, Super 2, diikuti oleh Super 1 dan Soper 9. Jumlah klorofil a, b dan total klorofil tidak dipengaruhi secara nyata oleh perbedaan varietas, baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Namun demikian, terdapat perbedaan pola respon tanaman dalam menghadapi lokasi lingkungan yang berbeda melalui jumlah klorofil a dan klorofil b.
Copyrights © 2024