ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN MENGGUNAKAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE S-SCORE PADA PERUSAHAAN PT SEPATU BATA TBK

Luis Piana Lista
Erwin Dyah Astawinetu

Neraca Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi
Vol. 13 No. 10 (2025): Musytari : Jurnal Manajemen, Akuntansi, dan Ekonomi

ABSTRACT This study was conducted with the aim of finding out how the performance of the Altman Z-Score and Springate S-Score bankruptcy prediction techniques in PT. Sepata Bata Tbk during the period 2020–2024 first quarter and whether there is a significant difference between the two methods. This study uses a population and a sample, namely PT. Sepatu Bata Tbk is a company listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) with financial statements from 2020 to 2024 for the first quarter. The data used is quantitative data with the type of secondary data obtained by collecting data using the documentation method. The data analysis techniques used are the Shapiro-Wilk Test and the Paired Sample T-Test Test. The results of this study indicate that using Altman Z-Score in 2021 the company is in a healthy condition, in 2020 and 2022 the company is in a condition prone to bankruptcy, while in 2023 and 2024 the first quarter the company is in the bankrupt category. Meanwhile, using the Springate S-Score from 2020 to 2024 the first quarter of the company was categorized as bankrupt. The results of the paired sample t-test stated that from both bankruptcy analysis methods there were significant differences. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja dari metode prediksi kebangkrutan dengan Altman Z-Score dan Springate S-Score di PT. Sepatu Bata Tbk selama jangka waktu 2020–2024 triwulan pertama dan apakah terdapat perbedaan signifikan diantara kedua metode tersebut. Penelitian ini menggunakan populasi dan sampel yaitu PT. Sepatu Bata Tbk yang merupakan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan laporan keuangan tahun 2020 sampai 2024 triwulan pertama. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh melalui pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknik dalam melakukan analisis data yaitu menggunakan Uji Shapiro-Wilk dan Uji Paired Sample T-Test. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa menggunakan Altman Z-Score pada tahun 2021 perusahaan berada pada kondisi yang sehat, pada tahun 2020 dan 2022 perusahaan berada kondisi rawan terhadap kebangkrutan, sedangkan tahun 2023 dan 2024 triwulan pertama perusahaan berada pada kategori bangkrut. Sedangkan menggunakan Springate S-Score dari tahun 2020 sampai 2024 triwulan pertama perusahaan dikategorikan bangkrut. Hasil dari uji paired sample t-test dinyatakan bahwa dari kedua metode analisis kebangkrutan terdapat perbedaan signifikan.