UMKM Industri Kakao, Desa Wolonwalu, Kecamatan Bola, Kabupaten Sikka, merupakan UMKM ke-2 yang mengolah biji kakao menjadi bubuk/batang coklat. Potensi sumber daya alam sebagai desa penghasil kakao, dukungan pemerintah desa, dan potensi sumber daya manusia yang memiliki keahlian dalam mengolah biji kakao menjadi coklat bubuk/coklat batang baik secara konvensional maupun menggunakan mesin modern, semestinya membuat produk-produk hasil olahan dikenal secara luas. Kenyataannya, hasil produk UMKM ini belum dikenal luas. Masalah yang dihadapi adalah Mitra UMKM memproduksi hanya berdasarkan pesanan pelanggan, belum mampu menentukan target/segmen pasar dari produk yang dihasilkan, mitra hanya mempromosikan dan menjual produk di event-event lokal seperti bazar. Anggota UMKM menerima dan terbuka dengan perkembangan teknologi informasi terbukti dengan tersedia perangkat teknologi seperti laptop dan smartphone serta akses jaringan internet yang memadai, namun hal itu belum dimanfaatkan sebagai sarana promosi dan pemasaran produk karena minimnya pengetahuan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode ABCD (Asset Based Community Development). Solusi yang diberikan adalah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM Industri Kakao yang meliputi pelatihan dan pendampingan manajemen strategi promosi dan pemasaran, menggunakan sosial media seperti Facebook dan Instagram sebagai media promosi, mengelola transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet dan markerplace seperti Shoppe. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah mitra sudah mampu menentukan segmen pasar yang menjadi pasar sasaran, kemasan produk yang menarik, mempromosikan produk melalui media sosial dan memasarkan produk melalui marketplace Shopee.
Copyrights © 2024