Penelitian ini mengkaji penerapan konsep arsitektur hijau dan efisiensi energi pada bangunan Gereja House of Glory di Batam dengan meningkatnya kesadaran global akan konservasi efisiensi energi di sektor konstruksi. Badan Energi Internasional menunjukkan potensi pengurangan permintaan energi global pada tahun 2050. Dalam konteks ini, bangunan keagamaan seperti gereja memiliki potensi signifikan untuk berkontribusi pada upaya konservasi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Tujuan dari penelitian yaitu mengidentifikasi pengaruh tata ruang, perletakan jendela, sistem pencahayaan dan pendinginan, serta potensi pemanfaatan energi terbarukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dimana menggabungkan data dari observasi langsung dan wawancara dengan jemaat dan relawan gereja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun bangunan gereja telah menerapkan beberapa elemen arsitektur hijau, namun masih ada ruang untuk perbaikan dalam efisiensi energi. Penemuan utama termasuk kurangnya optimalisasi pencahayaan dan ventilasi alami, penggunaan sistem pendingin ruangan yang berlebihan, serta pemanfaatan energi terbarukan yang terbatas. Survei menunjukkan persepsi pengguna yang positif terhadap beberapa aspek efisiensi energi, tetapi wawancara mendalam mengungkapkan perlunya perbaikan yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis, studi ini mengusulkan beberapa rekomendasi, termasuk peningkatan bukaan jendela, optimalisasi penggunaan panel surya, peningkatan desain pasif untuk mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan, dan perluasan area penghijauan. Penerapan rekomendasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi energi bangunan, menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi jemaat, dan mendukung upaya pelestarian lingkungan dalam konteks bangunan keagamaan.
Copyrights © 2024