Jurnalisme warga telah menjadi fenomena yang memungkinkan masyarakat umum untuk turut serta dalam proses pembuatan berita. Proses pengolahan informasi dan membagikannya di media sosial oleh jurnalis warga menimbulkan sisi yang mengkhawatirkan dari jurnalistik professional. Fenomena jurnalis warga ini pada akhirnya menjalar sehingga menciptakan fenomena “Homeless Media”. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana jurnalis profesional melihat fenomena jurnalis warga sebagai homeless media dalam produksi berita lokal. Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjadi fokus lokasi dalam artikel ini dengan metode penelitian kualitatif fenomologi. Data diambil dengan dua sumber yaitu primer dengan melakukan wawancara mendalam kepada jurnalis profesional di tiga media lokal besar yaitu Duta TV, Bpost, dan Radar Banjarmasin. Buku, jurnalis, referensi lain yang mendukung artikel ini menjadi data sekunder agar artikel ini menjadi lebih relefan dan tajam. Hasilnya, jurnalis warga muncul karena ketidakpuasan warga akan produk jurnalistik yang dikemas oleh jurnalis profesional. Kecepatan dan kekinian menjadi alasan utama populernya konten jurnalis warga. Jurnalis profesional menganggap data yang dibuat oleh jurnalis warga menjadi konten foto dan video tersebut hanya sebagai data mentah atau data awal. Dan harapannya jurnalis warga bukan menjadi ancaman melainkan sebagai kolaborasi yang dapat menguatkan informasi dan berita yang disebarkan kepada masyarakat. Kata Kunci: Citizen Journliasm, Homeless Media, Berita Lokal, Media Sosial, Partisipasi Publik.
Copyrights © 2024