Perubahan tren penyakit tidak menular sekarang condong terhadap populasi berusia muda. Hal ini dikarenakan kecenderungan peningkatan perilaku tidak sehat. Penyakit yang muncul karena potensi tersebut salah satunya Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK). Prevalensi PPOK di Kabupaten Gunung Mas melebihi prevalensi Nasional dengan penemuan kasus condong pada wilayah pedesaan. PPOK merupakan salah satu 10 penyakit terbanyak di Puskesmas Tumbang Rahuyan. Determinan risiko PPOK seperti aktivitas fisik yang jarang dan konsumsi rokok serta alkohol juga meningkat dalam skala nasional dan regional provinsi Kalimantan Tengah terutama pada populasi remaja. SMKN 1 Rungan Hulu merupakan satu-satunya Sekolah Lanjut Tingkat Atas di Kecamatan Rungan Hulu yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Tumbang Rahuyan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis determinan pembeda risiko PPOK pada pelajar SMK Negeri 1 Rungan Hulu. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan rancangan studi potong lintang. Populasi dan sampel penelitian ini adalah seluruh pelajar SMK Negeri 1 Rungan Hulu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling konsekutif dengan jumlah 130 responden. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner PUMA, dimana skor PUMA sebagai variabel bebas. Sedangkan jenis kelamin, rentang usia, aktivitas fisik, konsumsi rokok dan konsumsi alkohol sebagai variabel terikat. Analisis data menggunakan Mann-Whitney U Test. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya perbedaan bermakna pada jenis kelamin (p<0,001), aktivitas fisik (p=0,024) dan konsumsi rokok (p<0,001) serta konsumsi alkohol (p<0,001) terhadap risiko PPOK pada pelajar SMKN 1 Rungan Hulu. Hal berbeda ditampilkan pada variabel rentang usia tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,686) terhadap risiko PPOK pada pelajar SMKN 1 Rungan Hulu.
Copyrights © 2024