Pemberian makanan tambahan (PMT) adalah program intervensi terhadap balita yang menderita gizi kurang. Dimana tujuannya adalah untuk meningkatkan status gizi anak serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak sehingga tercapainya status gizi dan kondisi gizi yang baik sesuai dengan usianya. Rendahnya pengetahuan ibu tentunya akan berpengaruh terhadap status gizi balitaTingkat pengetahuan ibu tentang gizi sangat penting dalam meningkatkan status gizi anaknya. Ibu sangat menentukan satus gizi anak nya dimulai dari menentukan ,memilih, mengelolah, sampai dengan menyajikan menu gizi sehari-hari. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu sebelum diberikan dan sesudah diberikan intervensi mengenai PMT pangan lokal. Desain dalam penelitian ini pre-eksperimental dengan jenis One Group Pretest-Posttest. Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu balita yang memiliki balita usia 24-59 bulan. Adapun penetuan pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive sampling dengan kriteria ibu balita yang memiliki balita usia 24-59 bulan. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang berjumlah 30 orang. Analisis data bivariat dalam penelitian ini menggunakan uji paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebelum diberikkan edukasi yaitu sebanyak 22 (73.3%) dan yang memiliki pengetahuan cukup hanya 8 (26.7%), pengetahuan ibu setelah diberikan edukasi mengalami peningkatan, responden yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 24 (80.0%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 8 (20.0%). Hasil dari penelitian diperoleh pengaruh edukasi PMT pangan lokal terhadap pengetahuan ibu balita dengan nilai p-value 0,000<0,05 ) artinya adanya pengaruh intervensi edukasi PMT pangan lokal terhadap pengetahuan ibu balita sebelum dan sesudah dilakukan intervensi.
Copyrights © 2024