<![CDATA[Lumpur pemboran merupakan salah satu komponen utama yang menentukan kelancaran dan keberhasilan suatu operasi pemboran. Sistem lumpur yang digunakan pada suatu operasi pemboran harus sesuai dengan kondisi formasi serta lithologi yang harus ditembus. Salah satu permasalahan yang ditemukan dalam operasi pemboran yaitu kurangnya viskositas lumpur. CMC merupakan additive yang digunakan untuk meningkatkan viskositas lumpur. Untuk mengetahui perbandingan rheology lumpur pemboran meliputi nilai dari viskositas, plastic viscosity, yield point, gel strength, mud cake dan filtration loss dengan menggunakan additive CMC dari kulit singkong mentega, kulit singkong kayu putih, kulit singkong racun dan CMC industri. Diharapkan agar limbah kulit singkong dapat dikembangkan untuk menjadi bahan baku pembuatan CMC dan diterapkan pada industri hulu migas khususnya terhadap fluida pemboran. metodologi dalam penelitian ini, metode yang dilakukan adalah metode experiment. Berdasarkan data pada hasil percobaan yang diperoleh dengan penambahan CMC kulit singkong mentega, singkong kayu putih dan singkong racun ke dalam lumpur dasar, nilai yang didapatkan tidak memenuhi standar API Spec 13A, karena volume fitrat yang di peroleh melebihi batas nilai standar maximum 10 ml. Untuk pada pengukuran dial reading at 600 rpm, semua sampel yang diperoleh dari penambahan CMC memenuhi nilai standar maksimum. Di lihat pada data hasil yang didapatkan dari pengukuran tersebut, maka CMC kulit singkong mentega, singkong kayu putih dan singkong racun belum cukup efektif digunakan sebagai bahan pengganti CMC industri.]]>
Copyrights © 2024
