Biak Numfor merupakan Kabupaten yang menempati posisi 10 dari bawah di provinsi Papua sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Suatu kondisi yang ironis, karena Biak Numfor memiliki potensi wisata yang tinggi baik dari sumber daya alam maupun dari sisi budaya. Hanya saja, dalam beberapa waktu terakhir ini sektor pariwisata di Biak Numfor terjadi penurunan jumlah wisatawan asing. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya ketidakpastian pada saat berkomunikasi antara wisatawan asing dengan penduduk asli. Berdasarkan dari latar belakang diatas yang menjadi pertanyaan adalah ketidakpastian apa saja yang dihadapi wisatawan asing di kabupaten Biak Numfor berdasarkan teori ketidakpastian Gudykunst dan bagaimana solusinya? Tujuan dari tulisan ini adalah mengindentifikasi dan mendiskripsikan ketidakpastian yang terjadi antara wisatawan dengan penduduk asli dan solusi dalam mengatasi ketidakpastian tersebut. Analisa pada tulisan ini didasarkan pada teori ketidakpastian Gudykunst, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan kasus pariwisata di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, wisatawan asing di Biak Numfor mengalami ketidakpastian informasi, ketidakpastian budaya dan bahasa. Ketidak pastian informasi terkait dengan informasi situasi kegiatan, informasi atraksi wisata, informasi fasilitas pendukung, informasi akomodasi serta akesibilitas. Kedua, solusi dalam mengatasi ketidakpastian bagi wisatawan asing di Biak Numfor adalah dengan membuat pusat informasi terpadu berbentuk website maupun blog yang terintegrasi dengan pihak terkait dan didukung optimalisasi mesin pencari.
Copyrights © 2024