Peningkatan produksi nanas di Indonesia menghasilkan limbah kulit nanas yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Sementara itu, kebutuhan akan pupuk organik yang ramah lingkungan terus meningkat seiring dengan tren pertanian berkelanjutan. Penelitian ini mengkaji pembuatan pupuk organik cair berkualitas tinggi dari limbah kulit nanas melalui proses fermentasi. Tujuannya adalah mengevaluasi kualitas pupuk berdasarkan rasio C/N dan menganalisis pengaruh variasi nutrisi, konsentrasi EM-4, serta waktu fermentasi terhadap kandungan unsur hara. Metode yang digunakan melibatkan fermentasi 100 gram kulit nanas dalam 200 ml akuades dengan variasi rasio EM-4 (4, 8, 12 ml), jenis nutrisi (kombinasi gula merah, air kelapa, air cucian beras), dan waktu fermentasi (5, 10, 15, 20 hari). Hasil terbaik diperoleh pada kombinasi nutrisi gula merah:air kelapa:air cucian beras, konsentrasi EM-4 12%, dan waktu fermentasi 20 hari. Pupuk ini mengandung 0,28% nitrogen, 0,14% fosfor, 0,2% kalium, rasio C/N 1:10,06, 13,7 ppm besi, dan 8,71 ppm boron. Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan waktu fermentasi dan konsentrasi EM-4 mengoptimalkan dekomposisi, menghasilkan pupuk organik cair dengan kandungan nutrisi yang lebih baik. Temuan ini membuka peluang pemanfaatan limbah kulit nanas sebagai sumber pupuk organik cair yang efektif dan ramah lingkungan, sekaligus menawarkan solusi untuk mengurangi limbah pertaniaan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024