Masalah pengelolaan sampah di Kelurahan Tugurejo, Semarang, masih menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait rendahnya partisipasi masyarakat dalam pemilahan dan pengolahan sampah. Terlebih masih banyak masyarakat yang memandang sampah sebagai sesuatu yang tidak memiliki nilai ekonomis. Melalui Program Penguatan Kapasitas Ormawa (PPKO) HM SISFO, dilakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan inisiatif pembangunan bank sampah sebagai solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. Kegiatan ini melibatkan beberapa tahapan, termasuk identifikasi kebutuhan melalui wawancara dan observasi, sosialisasi kepada masyarakat, penentuan lokasi, penyusunan kepengurusan, serta pelatihan operasional dan pembuatan produk dari bahan sampah. Studi banding dengan bank sampah yang sudah ada juga dilakukan untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman pengelola bank sampah baru. Hasilnya, bank sampah "Manalagi" berhasil dibangun dan mulai beroperasi dengan dukungan penuh dari masyarakat. Partisipasi warga meningkat, dan sampah yang sebelumnya dibuang sembarangan kini dikelola menjadi sumber daya bernilai ekonomi. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024