Persediaan bahan baku memegang peranan penting dalam proses produksi untuk kegiatan jual beli pada perusahaan manufaktur, sehingga penting bagi perusahaan untuk mengelola dan mengawasi persediaan bahan baku yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah perusahaan yang mengalami penurunan jumlah penjualan ekspor sehingga mengharuskan perusahaan untuk mengatasinya dengan meningkatkan penjualan lokal. Tetapi kendala yang dihadapi yaitu harga yang harus dipasarkan di dalam negeri cukup murah sehingga perusahaan berusaha menekan biaya, salah satunya biaya persediaan bahan baku agar bisa tetap mengoptimalkan laba. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan metode pengumpulan data yakni wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kebijakan pengelolaan persediaan bahan baku masih belum optimal karena masih menggunakan kebijakan menyediakan stock untuk barang yang umum digunakan seperti kain cotton rami 20SX10S dan beberapa kali terjadi kelebihan persediaan. Tetapi kebijakan lain sudah cukup baik karena menggunakan kebijakan Just In Time (JIT), dimana perusahaan membeli persediaan bahan baku sesuai dengan pesanan pelanggan sehingga menghindari adanya kelebihan bahan baku atau waste. Dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) perusahaan bisa menekan total biaya persediaan (TIC), dimana perhitungan metode EOQ lebih kecil dibandingkan metode yang digunakan oleh perusahaan.
Copyrights © 2024