Penelitian ini menganalisis pengaruh kinerja fundamental bank, faktor ekonomi makro, dan aksi korporasi terhadap harga saham sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2016–2023. Data sekunder diperoleh dari laporan keuangan, OJK, dan Badan Pusat Statistik, dengan total 28 perusahaan sampel. Hasil analisis regresi panel menggunakan model Fixed Effect Model menunjukkan bahwa secara simultan, variabel kinerja fundamental bank (Loan to Deposit Ratio, Net Interest Margin, Non-Performing Loan, dan Capital Adequacy Ratio), faktor ekonomi makro (suku bunga dan nilai tukar), serta aksi korporasi (dividend payout ratio dan stock split) berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Namun, secara parsial, hanya ukuran perusahaan yang menunjukkan pengaruh signifikan terhadap harga saham, meskipun dengan hubungan negatif. IHSG selama periode tersebut menunjukkan tren fluktuatif, mencerminkan sensitivitas terhadap dinamika fundamental ekonomi, kondisi global, dan aksi korporasi. Temuan ini memberikan implikasi penting bagi investor, perusahaan perbankan, dan regulator untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan harga saham. Penelitian ini merekomendasikan analisis lebih lanjut dengan pendekatan kualitatif untuk memperdalam pemahaman tentang dampak kebijakan makroekonomi dan aksi korporasi terhadap keputusan investasi. Selain itu, pengelolaan indikator fundamental bank dan stabilitas faktor makroekonomi perlu ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan pasar saham.
Copyrights © 2024