Pemanfaatan teknologi dan pertumbuhan informasi yang pesat, khususnya melalui aplikasi mobile dan situs web, telah menjadi umum dalam pelayanan publik. Kantor desa, sebagai lembaga pemerintah yang memberikan pelayanan kepada warga, juga mulai mengadopsi teknologi ini. Desa Pulokelapa adalah salah satu yang membutuhkan aplikasi mobile untuk mempermudah pelayanan, karena proses pengajuan saat ini masih manual dan memakan waktu 2-4 minggu. Penelitian ini bertujuan merancang tampilan aplikasi untuk memudahkan pelayanan di kantor desa Pulokelapa dengan metode Design Thinking, serta menguji kegunaan prototipe dan efektivitas metode ini memakai System Usability Scale (SUS). Metode Design Thinking dipilih karena berfokus pada kebutuhan pengguna dalam menyelesaikan masalah melalui lima tahapan: empati, definisi, ide, prototipe, dan pengujian. Hasil penelitian menunjukkan prototipe user interface aplikasi Palapa (Pelayanan Desa Pulokelapa) mendapat skor SUS 89, masuk grade A dengan penilaian "best imaginable". Kesimpulannya, rancangan antarmuka pengguna dan pengalaman pengguna aplikasi Palapa memakai metode Design Thinking memenuhi kebutuhan pengguna dan memudahkan pelayanan di kantor desa Pulokelapa.
Copyrights © 2024