Efektivitas kerja produksi dalam Industri Farmasi adalah upaya peningkatan kualitasproduk melalui efektivitas waktu produksi serta hasil produksi yang dapat dilakukandengan meminimalisir pemborosan seperti Breakdown Time mesin yang lama sertajumlah barang Reject yang banyak di area produksi. Latar belakang penelitiandidasarkan pada kebutuhan akan metode efisiensi dan efektivitas kerja produksimerujuk pada kriteria World Class dalam Industri Farmasi XYZ khususnya terhadapmesin cetak Tableting Rotary Double-Station. Overall Equipment Effectivenes (OEE)dalam Total Productive Maintenance (TPM) adalah salah satu metode yang berfungsisebagai upaya penginkatan efisiensi dan efektivitas kerja produksi dengan mengukurDowntime Losses, Speed Losses dan Quality Losses. OEE digunakan untukmenganalisis efektivitas kerja mesin tableting berdasarkan standar kualitas produksiyang mencakup waktu operasional mesin, kecepatan proses produksi, serta kualitashasil akhir produk dilihat dari Reject yang didapatkan. Ibuprofen, Ambroxol, danAllopurinol merupakan tiga produk dengan sifat fisikokimia berbeda sepertikompressibilitas, kelarutan dan titik lebur yang dapat mempengaruhi standar kualitasproduksi digunakan sebagai pembanding untuk menganalisis hasil OEE. Didapat nilairataan untuk Availability Tableting A sebesar 88.71%, Performance Efficiency sebesar56.64%, Quality Rate sebesar 99.32% dan OEE sebesar 48.86%. Nilai rataan yangdimiliki mesin Tableting B adalah Availability sebesar 82.75%, Performance Efficiencysebesar 58.00%, Quality Rate sebesar 99.65% dan OEE sebesar 43.57%. Hasilperbandingan tiga produk pembanding menunjukkan Ibuprofen memiliki nilai terkecildisebabkan sifat fisikokimia Ibuprofen yang memerlukan perhatian khusus. Dapatdisimpulkan bahwa penggunaan mesin Tableting pada industri XYZ masihmembutuhkan optimalisasi lebih lanjut dikarenakan hasil yang didapat masih kurangdari standar OEE berupa nilai Availability dan Performance Efficiency yang mengacupada World Class.
Copyrights © 2024