Penelitian ini bertujuan untuk membahas bagimana problematika seputar bias gender yang kerap diduga terjadi akibat doktrinitasi dari Al-Qur’an atauupun Hadis. Dalam hal ini penijauan dilakukan melalui pemikiran Amina Wahid dalam bidang tafsir dan Fatima Mernissi dalam bidang Hadis. Di samping itu, sumber data yang dilampirkan pada tulisan ini berupa sumber primer yang didasarkan pada kitab hadis otoritatif dan tafsir klasik, serta didukung dengan data sekunder yang dihasilkan dari buku atau jurnal yang bersangkutan dengan melalui kajian kepustakaan. Metode penelitian pada tulisan ini menggunakan kualitatif yang berbentuk sebuah pernyataan. Kemudian, untuk menganalisis, penulis menggunakan analisis deskriptif dimana mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya, yang kemudian diolah dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan inti pembahasan. Sehingga hasil akhir dari penelitian ini menunjukkan bahwaal-Qur’an maupun hadis tidak menunjukkan sikap maskulinitas atau mengagungkan satu pihak, namun Al-Qur’an dan Hadis justru ingin meninggikan derajat dan martabat perempuan. Dengan demikian nash al-Qur’an dan hadis dapat dijadikan solusi sebagai penyelesaian dalam kasus bias gender yang kerap terjadi di kalangan masyarakat.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024