Kanker serviks adalah jenis kanker yang tumbuh di leher rahim, bagian dari organ reproduksi wanita. Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada perempuan. Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), setiap tahun, penyakit ini menyebabkan kematian sebanyak 8.000 orang. Pada tahun 2016, RSUD W. Z Yohanes Kupang mencatat 32 kasus kanker serviks. Data tersebut menunjukkan tingginya jumlah kasus, yang umumnya disebabkan oleh keterlambatan dalam proses diagnosa. Pasien seringkali baru menjalani pemeriksaan setelah mengalami gejala mengganggu, sehingga pada saat diagnosa, kanker serviks sudah mencapai stadium lanjut. Hal ini mempengaruhi rencana perawatan dan perkiraan diagnosa yang dilakukan oleh tenaga medis. Selain itu, pasien biasanya enggan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit dikarenakan harus mengikuti prosedur yang membutuhkan waktu yang cukup lama serta proses pemeriksaan medis yang menimbulkan ketidaknyamanan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu sistem untuk mendiagnosa stadium kanker serviks yang dapat memudahkan masyarakat dan tenaga medis mengetahui stadium kanker serviks yang dialami, sehingga dapat segera dilakukan tindakan medis yang tepat agar mengurangi penyebaran kanker serviks ke stadium lanjut. Sistem ini menggunakan metode certainty factor sebagai mesin inferensi dalam proses diagnosa. Berdasarkan penelitian dengan menguji 85 data sampel dari rekam medis pasien kanker serviks di RSUD W. Z. Yohanes Kupang, hasilnya menunjukkan bahwa metode certainty factor dapat diterapkan dengan tingkat akurasi sistem sebesar 92,94%.
Copyrights © 2024