Intensifikasi budidaya udang disamping meningkatkan produksi, juga mengakibatkan penurunaan kualitas air akibat akumulasi limbah organik, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang. Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah penerapan probiotik sebagai agen biokontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi probiotik yang berbeda terhadap pertumbuhan udang kaki putih. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu A (tanpa penambahan probiotik, kontrol); B (penambahan probiotik dosis 10 mL/kg pakan); C (penambahan probiotik dosis 0,5 mL/L air media pemeliharaan); dan D (penambahan probiotik dengan dosis 10 mL/kg pakan dan 0,5 ml/L air media pemeliharaan). Data pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan harian (SGR) dan rasio konversi pakan (FCR) dianalisis ragam (ANOVA) dan uji BNJ digunakan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Data kelangsungan hidup dan kualitas air dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan mutlak dan SGR tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan probiotik melalui media pemeliharaan, masing-masing sebesar 2,91 g dan 3,06%/hari. FCR terbaik dan kelangsungan hidup tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan probiotik melalui pakan dan air, masing-masing 1,84 dan 26%. Aplikasi probiotik melalui air meningkatkan pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan harian, sedang aplikasi probiotik melalui pakan, baik secara tunggal maupun kombinasi menghasilkan nilai FCR lebih rendah dan kelangsungan hidup lebih tinggi.
Copyrights © 2024