Latar Belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) didefinisikan sebagai bayi yang lahir dengan berat badan di bawah 2500 gram. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat, persentase bayi BBLR di Cianjur tahun 2019 mencapai 2,8%, atau 1.143 dari 42.702 bayi baru lahir. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan faktor maternal dan kejadian BBLR.Metode: Studi cross-sectional analitik menggunakan data sekunder dari rekam medis, melibatkan seluruh ibu yang melahirkan bayi BBLR di RSUD Cimacan antara tahun 2020 hingga 2022, dengan total sampel sebanyak 168 ibu.Hasil: Kejadian BBLR tertinggi terjadi pada tahun 2022 (41,1%), pada kelompok ibu nullipara (48,2%), usia 20-35 tahun (70,8%), memiliki kadar hemoglobin (Hb) ≥ 11 gr/dl (57,7%), status gizi normal (54,8%), dan tidak mengalami preeklamsia (92,9%). Analisis lebih lanjut menunjukkan hubungan signifikan antara usia ibu (p = 0,017), preeklamsia (p = 0,001), kadar Hb (p = 0,001, r = 0,551), dan status gizi ibu (p = 0,042) dengan kejadian BBLR, namun tidak ada hubungan antara paritas ibu (p = 0,347) dan kejadian BBLR.Kesimpulan: Faktor- faktor maternal yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RSUD Cimacan periode 2020-2022 adalah usia ibu, preeklamsia, kadar Hb dan status gizi.
Copyrights © 2024