Eksistensi city branding tidak dapat terlepas dari peran stakeholder yang terlibat didalamnya. Peran pemerintah, swasta, masyarakat, komunitas lokal, dan media yang turut serta dalam upaya penguatan city branding Kota Surakarta. Tidak terkecuali institusi budaya seperti Puro Mangkunegaran yang menjadi salah satu ikon budaya dan destinasi favorit untuk wisatawan mancanegara yang mengunjungi Kota Surakarta. Batasan dalam penelitian ini adalah kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX dan KGPAA Mangkunagoro X karena city branding Kota Surakarta ditetapkan sejak tahun 2008. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perkembangan kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX dan KGPAA Mangkunagoro X dalam peningkatan city branding Kota Surakarta. Metode yang digunakan yaitu metode studi kasus dengan tipe studi kasus tunggal holistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang positif sejak pergantian kepemimpinan KGPAA Mangkunagoro IX ke KGPAA Mangkunagoro X. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Surakarta dimana salah satunya adalah kontribusi Puro Mangkunagoro.
Copyrights © 2024