Tanin adalah senyawa metabolit sekunder yang dapat berikatan dengan makromolekul lain, seperti protein. Tanin dapat dijadikan sebagai salah satu agensia untuk memproteksi protein bahan pakan berkualitas tinggi atau protein by-pass bagi ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pohon pala jantan dan betina terhadap kandungan tanin pada daunnya, serta optimalisasi pengikatan tanin dengan protein bovine serum albumin (BSA). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan jenis daun pala yang berbeda, yaitu daun pala dari pohon jantan dan betina. Penelitian ini terdiri dari dua tahapan, yaitu daun pala sebagai sumber tanin diekstrak dan dianalisis kandungan taninnya, kemudian diuji ikatan antara tanin daun pala dengan protein BSA. Hasil pengukuran kandungan senyawa fenolik, yaitu total fenol, total tanin, dan tanin terhidrolisis daun pala pohon betina nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan daun pala pohon jantan, sedangkan kandungan fenol non-tanin, serta tanin terkondensasi tidak berbeda nyata (P>0,05) di antara kedua jenis daun tersebut. Tanin dari 1 g daun pala pohon betina dapat mengikat protein BSA sebanyak 14,33%, dan tanin kondensasi dapat mengikat 31,56% protein BSA.
Copyrights © 2024