Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas
Vol 5, No 2 (2024): November

Hubungan Pola Konsumsi Purin dan Status Gizi dengan Kejadian Hiperurisemia pada Lansia

Novian Swasono Hadi (Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Indonesia)
Mutia Reski Amalia (Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Indonesia)
Nuryani Nuryani (Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Indonesia)
Mutiara Meli (Program Studi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika, Poltekkes Kemenkes Gorontalo, Indonesia)



Article Info

Publish Date
23 Nov 2024

Abstract

Penyakit asam urat atau biasa dikenal gout atritis merupakan suatu penyakit yang diakibatkan dengan penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh seseorang, pada umunya sangat dipengaruhi oleh kebiasaan konsumsi makan dan status gizi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola konsumsi purin dan status gizi dengan kejadian hiperurisemia pada lansia. Penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga diperoleh jumlah subjek penelitian sebanyak 67 orang lansia. Data penelitian mencakup karakteristik responden yang terdiri dari usia lansia umur 45- >60 tahun, jenis kelamin dan status gizi berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). Variabel penelitian yaitu pola konsumsi purin, status gizi dan kadar asam urat. Uji statistik menggunakan uji chi-square. Pengukuran pola konsumsi purin menggunakan kuesioner semi quantitative food freqquency questionnaire (SQ-FFQ). Hasil penelitian mendapatkan sebagian besar responden berusia 45 – 59 tahun (63,0%), kejadian hiperurisemia (71,7%), rata – rata asupan purin bersumber dari makanan olahan protein seperti ikan kaleng, ikan kembung, dada ayam, tauge dan kacang hijau, sementara konsumsi makanan berkadar purin sedang berasal dari konsumsi sayur kangkung, buncis dan bayam. Terdapat 45 responden (79,0%) dengan asupan purin tinngi memiliki asum urat yang tinggi. Asupan purin dalam sebulan (p-value = 0,005) dan status gizi (p-value = 0,035) berhubungan dengan kejadian hiperurisemia. Kesimpulan ada hubungan antara pola konsumsi purin dan status gizi dengan kejadian hiperurisemia pada lansia.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

JGKP

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

This journal publishes articles and reviews with focus and scope i.e occupational nutrition, clinical nutrition and dietetics, community nutrition, management of food services, sports nutrition, nutrition and productivity, education, and promotion of health and ...