Masa subur (ovulasi) pada wanita dewasa adalah periode dalam siklus menstruasi ketika sel telur siap untuk dibuahi. Umumnya terjadi pada hari ke-12 hingga ke-18 dari siklus menstruasi 28-30 hari. Penentuan masa subur biasanya menggunakan metode kalender, namun kurang akurat karena dipengaruhi oleh fluktuasi hormon. Metode kalender seringkali tidak akurat dalam mendeteksi masa subur, sehingga diperlukan metode yang lebih presisi untuk memprediksi ovulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi ovulasi pada wanita menggunakan analisis citra saliva ferning dengan ekstraksi fitur Gray-Level Co-occurrence Matrix (GLCM) berbasis machine learning. Penelitian menggunakan dua algoritma, yaitu k-nearest neighbor (K-NN) dan Naive Bayes, untuk mengklasifikasikan masa tidak subur (infertile period), masa transisi menuju masa subur (intermediate period), dan masa puncak kesuburan (fertile period). Evaluasi dilakukan berdasarkan akurasi, presisi, dan recall, dengan beberapa rasio pembagian data (split ratio). Pada pengujian dengan split ratio 80:20 dan 90:10, kedua algoritma mencapai akurasi, presisi, dan recall sebesar 100%. Namun, pada pengujian dengan K-NN k=2 dan split ratio 70:30, akurasi turun menjadi 70%, dengan presisi 69% dan recall 55%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024