Penelitian ini mengkaji peran aktor media sosial dalam fenomena golongan putih (golput) pada pemilihan umum di Indonesia. Dalam era digital, aktor-aktor ini berfungsi sebagai pembentuk opini publik yang berpengaruh, terutama dalam konteks perilaku pemilih. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, menggabungkan analisis konten media sosial dan wawancara mendalam untuk memahami bagaimana aktivitas mereka mempengaruhi keputusan masyarakat untuk tidak berpartisipasi dalam pemilu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktor media sosial, termasuk influencer dan buzzer, memiliki dampak signifikan dalam menyebarkan informasi dan membentuk persepsi tentang pemilu. Pengaruh ini dapat mendorong atau mengurangi perilaku golput, baik secara langsung maupun tidak langsung. Temuan ini menyoroti kompleksitas hubungan antara media sosial, pembentukan opini publik, dan partisipasi politik di era digital. Studi ini memberikan wawasan berharga bagi pembuat kebijakan, penyelenggara pemilu, dan pelaku demokrasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih dan memperkuat integritas proses demokrasi di Indonesia. Selain itu, penelitian ini membuka jalan bagi studi lebih lanjut mengenai dinamika partisipasi politik di era media sosial.
Copyrights © 2024