Artikel ini bertujuan menawarkan pemahaman mengenai Allah transendental yang dinamis sebagai alternatif berdasarkan pada pemikiran Gustavo Gutierrez dan Aloysius Pieris. Paradigma terhadap posisi Kristus sebagai inisiator dalam pembebasan dan perjuangan keduanya bersepaham, namun dalam hal praksis keduanya berbeda. Jika Gutierrez menolak intervensi dari entitas transendental (Allah) dengan kesadaran bahwa, Allah telah mengorientasikan hal pembebasan dan perjuangan kepada setiap manusia, sehingga manusia tidak bisa terbebas dari tanggung jawab untuk memperjuangkan pembebasan. Hal kontradiktif justru dikemukan Pieris yang lebih mengutamakan keterlibatan Allah. Dengan penekanan bahwa Allah tetap turut andil dalam setiap pembebasan dan perjuangan yang dilakukan manusia melalui persekutuan dalam Kristus. Kesertaan ini sarat dengan perbuatan yang prososial sehingga pembebasan bagi kaum tertindas, terpinggirkan dan terbelenggu dapat diatasi. Melalui metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan serta didukung penggunaan lensa materialisme dialektis. Data akan diperoleh melalui pembacaan atas berbagai hasil penelitian, jurnal, dokumen, buku dan informasi lain yang selaras. Artikel ini akan ditutup dengan dialog Gutierrez dan Pieris perihal Allah transendental yang dinamis dalam Yesus Kristus yang menyatu pada realitas kemiskinan itu sendiri. Alhasil, tulisan ini memperlihatkan bahwa baik Gutierrez maupun Pieris menyerukan satu panggillan bagi seluruh manusia untuk mengatasi struktur sosial yang represif bahkan eksploitatif dengan mengutamakan perwujudan dari aksi liberatif Yesus historis dan humanis-Nya di dalam dunia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024