Pengambilan keputusan merupakan elemen krusial dalam manajemen organisasi, terutama di perusahaan besar seperti PT Telkomsel yang bergerak di industri telekomunikasi. Keputusan yang diambil dapat mempengaruhi kinerja keseluruhan perusahaan, sehingga pemilihan strategi yang tepat sangat penting. Dua pendekatan utama dalam pengambilan keputusan yang sering diterapkan adalah strategi top-down dan bottom-up, yang masing-masing memiliki karakteristik dan implikasi berbeda. Strategi top-down melibatkan pengambilan keputusan oleh manajemen puncak, yang kemudian diteruskan ke tingkat manajerial lebih rendah untuk diimplementasikan. Pendekatan ini efisien dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat dan terkoordinasi, meskipun dapat mengurangi partisipasi karyawan tingkat bawah, yang berdampak pada pemahaman dan komitmen terhadap keputusan tersebut. Sebaliknya, strategi bottom-up menekankan pentingnya partisipasi karyawan di semua tingkatan dalam proses pengambilan keputusan. Dengan melibatkan karyawan yang berada di garis depan, keputusan yang dihasilkan lebih relevan dengan kebutuhan pasar dan operasional sehari-hari. Meskipun meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan, pendekatan ini dapat memperlambat proses pengambilan keputusan, terutama dalam organisasi besar seperti Telkomsel. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kedua strategi tersebut dalam konteks PT Telkomsel, dengan mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan perusahaan. Diharapkan, penelitian ini dapat memberikan wawasan mengenai strategi terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan, mendukung pencapaian tujuan strategis perusahaan, serta memberikan rekomendasi untuk implementasi yang lebih baik di masa depan.
Copyrights © 2024