Perawat merupakan kelompok pekerja yg berada pada urutan pertama penyumbang stress kerja. Stres kerja pada perawat masih masih permasalahan yang muncul di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Tuntutan pekerjaan yang tinggi, pengaturan kerja dan shift yang cenderung tidak beraturan, serta tekanan dari pasien menjadi faktor yang pendorong stress kerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor stress kerja pada perawat rumah sakit umum daerah di Kota Pontianak. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan pendekatan Cross-Sectional. Sampel adalah perawat di ruang rawat inap dan bekerja shift work di Rumah Sakit Umum Daerah yang ada di Kota Pontianak. Sampel sebanyak 60 orang, diambil secara accidental sampling. Instrumen dalam penelitian mengacu pada NIOSH General Job Stress Questionnaire. Data diolah dan dianalisis secara deskriptif menggambarkan distribusi frekuensi faktor stress kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan kerja (60%), paparan konflik peran (56,7%), konflik interpersonal (50%), kepastian pekerjaan (53,3%), tuntutan kerja berlebih (56,7%), beban kerja dan tanggung jawab berlebih (55%), tuntutan kerja mental (51,7%), dan dukungan sosial baik dari atasan, teman dan keluarga (55%) merupakan faktor yang menyumbangkan risiko stress kerja pada perawat. Stress kerja didominasi dengan adanya perubahan fisiologi dan psikologi perawat sebesar 51,7%. Dan sebanyak 13.3% perawat mengalami hilangnya hari kerja karena sakit akibat stress kerja. Diharapkan adanya upaya pengaturan beban kerja, shift kerja, perbaikan faktor lingkungan kerja serta peningkatan dukungan sosial agar stress kerja pada perawat dapat diminimalisir. Perlu penerapan manajemen stress yang baik oleh tim manajemen dan penanggung program K3 rumah sakit.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024