Kampanye #LiveBoldly Revlon dengan inklusivitas dan nilai liberalnya berusaha untuk mendobrak standar kecantikan tradisional yang ada selama ini. Penelitian ini berupaya untuk melihat bagaimana pemaknaan perempuan Generasi Z terhadap kampanye #LiveBoldly Merek Revlon beserta faktor-faktor yang mempengaruhi resepsi audiens. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pemaknaan perempuan Generasi Z mengenai Kampanye #LiveBoldly Revlon beserta faktor-faktor yang mempengaruhi pemaknaan audiens. Penelitian menggunakan metode analisis resepsi yang mengeksplorasi bagaimana audiens menerima, menegosiasikan, atau menolak pesan berdasarkan pengetahuan, kedekatan, dan media yang digunakan. Terdapat 4 (empat) narasumber perempuan dari Generasi Z dalam penelitian ini, dengan karakteristik latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang berbeda, aktif bermedia sosial, serta terpapar kampanye #LiveBoldly. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pemaknaan narasumber berada pada posisi dominan dan tidak terdapat narasumber dalam posisi oposisi. Hal tersebut dipengaruhi oleh latar belakang dan pengetahuan narasumber terkait nilai-nilai feminisme dan inkusivitas, penggunaan kosmetik Revlon, serta kedekatan audiens dengan media sosial Instagram. Dapat disimpulkan bahwa kampanye kecantikan yang menggunakan nilai-nilai inklusivitas seperti #LiveBoldly memiliki daya tarik bagi Generasi Z karena relevansinya dengan pengetahuan dan nilai yang mereka percaya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi merek kosmetik terkait pentingnya relevansi kampanye dengan nilai dan pengetahuan audiens sebagai salah satu cara mengembangkan merek.
Copyrights © 2025