Guidance and counseling are not limited to age, gender, religion, culture, and place, including within the Islamic boarding school environment. The implementation of guidance and counseling in Islamic boarding schools is an important part of guiding students, especially as an effort to maintain mental health. This research aims to learn about Islamic boarding school-based guidance and counseling services in maintaining mental health. The research method uses a qualitative descriptive approach, through interviews, observations, and documentation at the Al-Kautsar Islamic Boarding School in Pamekasan-Madura. The research results show: that, first, there is no specific guidance and counseling program in Islamic boarding schools like in formal schools, but guidance and counseling services are provided incidentally and conditionally and are based on Islamic boarding school values. Forms of guidance and counseling services consist of study, social, personal, and career guidance and counseling for students who have problems. Apart from that, there are coaching activities to guide students. Second, guidance and counseling services and coaching activities for students are an effort to maintain their mental health. Third, the guidance or coaching activities provided are provisions for students for the future, especially for final-year students. ____________________________________________________________________Bimbingan dan konseling tidak terbatas pada usia, jenis kelamin, agama, budaya, dan tempat, termasuk dalam lingkungan Pesantren. Penerapan bimbingan dan konseling di Pesantren menjadi bagian penting dalam memberikan pembinaan kepada santri, terutama sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengengetahui layanan bimbingan dan konseling berbasis Pesantren dalam menjaga kesehatan mental. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumenrasi yang dilakukan pada Pondok Pesantren Al-Kautsar di Pamekasan-Madura. Hasil penelitian menunjukkan: bahwa, pertama, tidak ada program bimbingan dan konseling secara khusus di Pesantren seperti di Sekolah formal, namun layanan bimbingan dan konseling diberikan secara insidental dan kondisional, serta berlandaskan nilai-nilai Pesantren. Bentuk layanan bimbingan dan konseling, terdiri atas bimbingan belajar, sosial, pribadi, karir, dan pelaksanaan konseling kepada santri yang memiliki permasalahan. Selain itu terdapat kegiatan-kegiatan pembinaan untuk membimbing santri. Kedua, layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan pembinaan kepada santri merupakan upaya untuk menjaga kesehatan mental santri. Ketiga, kegiatan bimbingan atau pembinaan yang diberikan merupakan bekal bagi santri untuk masa yang akan datang, terutama bagi santri tingkat akhir.
Copyrights © 2024