Sekitar 30 industri pengecoran logam di daerah Kecamatan Ceper  Klaten masih menggunakan tanur kupola untuk melebur besi cor. Selain besi cair, peleburan besi cor dengan tanur kupola menghasilkan limbah padat yang disebut terak. Limbah terak berbentuk seperti batu namun tajam seperti pecahan kaca dan dapat menyebabkan pencemaran tanah yang mengakibatkan tanah menjadi tidak subur. Sejauh ini terak tersebut hanya digunakan untuk bahan timbunan pada sawah atau kebun, dan terkadang digunakan untuk menimbun jalan. Masalah pembuangan limbah terak ini menjadi masalah tersendiri bagi industri dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu masyarakat dan industri perlu dilibatkan dalam penanganan limbah tersebut. Limbah terak dapat dimanfaatkan sebagai agregat kasar pada pembuatan batako. Hasil pengabdian masyarakat berupa produk batako berbahan tambah limbah terak. Selain itu penggunaan limbah terak sebagai agregat kasar pembuatan batako dapat mengurangi jumlah limbah terak di industri, mengurangi polusi tanah, menaikan nilai ekonomis limbah terak, dan dapat menurunkan biaya produksi batako. Capaian peningkatan keterampilan peserta dalam memahami materi pelatihan diukur dengan jenis pendekatan kualitatif cara wawancara. Hasil wawancara menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dari peserta pelatihan. Peserta sudah memahami dan dapat membuat batako dengan bahan tambah limbah terak secara mandiri.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024