Telah dilakukan penelitian tentang pembuatan hidrogel dari CMC dan Pektin (1:2). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan hidrogel yang akan digunakan sebagai adsorben pada limbah sungai citarum. Sungai citarum termasuk kedalam kategori sungai paling tercemar di dunia. Bahan kimia yang masuk ke dalam sungai dapat menurunkan kualitas air. Salah satu pencemar berbahaya yaitu logam Cu2+ tepatnya di titik pintu masuk sungai citarum yang melebihi ambang batas. Logam Cu2+ tidak dapat terurai secara hayati dan sangat sulit dihikangkan secara alami dan dapat terakumulasi di dalam tubuh manusia yang akan menyebabkan masalah kesehatan parah seperti keterbelakangan mental, anemia, hipertensi dan sebaginya. Selain itu, logam Cu2+ dapat menyebabkan efek toksik pada jaringan tubuh ikan yang dapat menginduksi produksi Reactive Oxygen Species (ROS). Sehingga perlu dilakukan pengurangan kandungan logam Cu2+ hingga mencapai ambang batas aman. Karboksimetil selulosa dan pektin merupakan bahan organik yang dimanfaatkan sebagai pembuatan hidrogel untuk mengadsorpsi ion logam Cu2+. Karakteristik gugus fungsi kimia menggunakan FTIR (Spektroskopi fourier transform infrared) dan karakteristik pori dan surface area menggunakan BET (Brunauer Emmet Teller). Hasil FTIR dari sampel CMC, Pektin dan hidrogel terdapat gugus fungsi O-H, C=O, C-H, OH bending dan C-O-C. Sedangkan hasil dari BET bahwa hidrogel CMC/Pektin 1:2 memiliki surface area sebesar 3,706 m²/g dan tergolong type 1 grafik isotherm yang artinya proses adsorpsi berikatan secara kimia dan memiliki pori kecil. Kondisi optimum proses adsorpsi terjadi pada konsentrasi 700 ppm dengan model isoterm Langmuir dengan R2 0,9038 dan memiliki kapasitas adsorpsi sebesar 19,76 mg/g dengan efisiensi penyerapan logam sebesar 68,60%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024