Pengelolaan barang hilang dan temuan di PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI) memunculkan kebutuhan akan sistem yang efektif dan efisien. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kelalaian penumpang dan keterbatasan pengawasan di stasiun kereta. PT KAI telah memperkenalkan layanan digital seperti Customer Care atau KAI121 untuk memfasilitasi pelaporan barang hilang dan temuan, yang memungkinkan penumpang untuk melaporkan barang dengan cepat dan memantau statusnya secara real-time. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan prinsip Luqathah dalam pengelolaan barang hilang dan temuan di PT KAI. Metode penelitian menggunakan pendekatan hukum empiris dan metode penelitian lapangan untuk mengumpulkan data langsung dari lokasi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT KAI menerapkan prinsip-prinsip Luqathah dalam pengelolaan barang hilang dan temuan dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Polsuska, Kondektur, Petugas Pengawas Peron, dan Petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA). Pengelolaan barang hilang dan temuan oleh PT KAI mencerminkan upaya untuk memberikan pelayanan terbaik sambil mematuhi nilai-nilai etika dan hukum Islam yang terkandung dalam teori Luqathah. Saran dari penulis adalah memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penanganan barang hilang dan temuan, seperti penggunaan media sosial atau contact center 121 untuk menginformasikan setiap barang temuan melalui verifikasi yang ketat serta keterbukaan bagi konsumen atau masyarakat mengenai informasi dan kategori barang serta masa penyimpanan yang lebih terperinci. (The management of lost and found items at PT Kereta Api Indonesia (Persero) (PT KAI) raises the need for an effective and efficient system. This is due to various factors, including passenger negligence and limited supervision at train stations. PT KAI has introduced digital services such as Customer Care or KAI121 to facilitate the reporting of lost and found items, allowing passengers to quickly report items and monitor their status in real-time. This research aims to analyze the application of the Luqathah principle in the management of lost and found items at PT KAI. The research method uses an empirical legal approach and field research method to collect data directly from the research location. The results showed that PT KAI applies the principles of Luqathah in the management of lost and found items by involving various parties, including Polsuska, Conductors, Platform Supervisory Officers, and Train Travel Control Officers (PPKA). The management of lost and found items by PT KAI reflects an effort to provide the best service while complying with the ethical values and Islamic law contained in the Luqathah theory. The author's suggestion is to utilize digital platforms to improve efficiency and transparency in handling lost and found items, such as the use of social media or contact center 121 to inform every item found through strict verification and openness for consumers or the public regarding information and categories of goods and a more detailed storage period).
Copyrights © 2024