Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterbukaan perdagangan, stabilitas politik, dan pertumbuhan ekonomi terhadap arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) di 10 Negara ASEAN selama periode 2012-2022. Penelitian ini menggunakan data panel dari 10 negara ASEAN tahun 2012-2022, dengan mengaplikasikan tiga model berbeda. Fixed Effect (FEM) untuk klaster pertama yang dipilih melalui Uji Chow dan Uji Hausman, regresi berganda untuk klaster kedua, dan Random Effect untuk klaster ketiga yang dipilih melalui Uji Chow, Uji Hausman, dan Uji Lagrange Multiplier. Pembagian klaster negara-negara dilakukan menggunakan metode K-means clustering. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap arus masuk FDI di setiap klaster negara. Klaster pertama, yang mencakup Indonesia, Myanmar, Filipina, dan Thailand, menunjukkan bahwa keterbukaan perdagangan dan stabilitas politik berpengaruh positif signifikan terhadap arus masuk FDI, sedangkan pertumbuhan ekonomi tidak signifikan. Klaster kedua, yang hanya mencakup Singapura, menunjukkan keterbukaan perdagangan dan stabilitas politik tidak signifikan, namun pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif signifikan. Sementara itu, klaster ketiga, yang terdiri dari Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, dan Laos, menunjukkan bahwa keterbukaan perdagangan dan stabilitas politik berpengaruh negatif signifikan, sementara pertumbuhan ekonomi tidak signifikan. Hasil penelitian ini menyoroti perbedaan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam menentukan arus masuk FDI di negara-negara ASEAN.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024