Klinik sanitasi di suatu puskesmas di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, memberikanpelayanan pasien yang menderita penyakit dan yang mempunyai masalah sanitasilingkungan. Adanya klinik sanitasi tersebut tidak dapat mencegah tingginya prevalensiinfeksi cacing yang ditularkan melalui tanah pada dua sekolah yang berjarak dekat denganpuskesmas tersebut. Di antara 175 dan 113 anak masing-masing di sekolah dasar A danB. ditemukan infeksi cacing Ascaris lumbricoides dan Trichuris trichiura berturut-turutsebanyak 96,6% dan 79,4% di sekolah A, sementara di sekolah B 73,5% dan 69,0%.Untuk mengetahui intensitas infeksi dilakukan hitung telur per gram (TPG) yangmendapatkan angka-angka 3884 dan 2102 untuk Askariasis berturut-turut di sekolah Adan B, sementara untuk Trikhuriasis angka TPG adalah 436 dan 205. Sampel tanahyang dikumpulkan di sekitar rumah memperlihatkan telur Akcaris positif pada 8 (17,0%)di antara 47 rumah murid sekolah A dan 11 (22,9%) di antara 48 rumah murid sekolahB. Kuesioner yang dibagikan kepada keluarga yang tinggal di 95 rumah tersebutmemperlihatkan bahwa fasilitas untuk mendukung kesehatan lingkungan tidak memadaiseperti kakus, tempat sampah, dan air bersih. Tercatat adanya higiene perorangan yangbertaraf rendah.
Copyrights © 2001