Pendidikan di pesantren salafiyah memiliki akar yang kuat dalam metode tradisional seperti sorogan dan bandongan, yang telah lama menjadi ciri khas dalam sistem pembelajaran di pesantren. Namun, perkembangan teknologi digital di era modern menghadirkan tantangan sekaligus peluang untuk mengoptimalkan metode-metode tersebut tanpa menghilangkan esensi tradisi. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sinergi antara metode pembelajaran tradisional dan teknologi digital, serta mengembangkan strategi optimalisasi yang efektif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pengelola pesantren, kyai, ustaz, dan santri, serta observasi langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi digital, seperti video pembelajaran, e-kitab, dan forum daring, dapat mendukung metode sorogan dan bandongan dengan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pembelajaran. Meski demikian, implementasinya dihadapkan pada beberapa tantangan teknis dan non-teknis, termasuk infrastruktur, resistensi budaya, dan keterampilan teknologi. Artikel ini menyarankan pengembangan platform pembelajaran digital yang sesuai dengan konteks pesantren, pelatihanguru dan santri, serta desain kurikulum hibrida yang mengintegrasikan tradisi dengan teknologi.
Copyrights © 2024