Sari Pediatri
Vol 10, No 5 (2009)

Model Skoring Untuk Memprediksi Anemia Defisiensi Besi pada Bayi 0-6 Bulan

Harapan Parlindungan Ringoringo (Bagian Anak FK Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin)
Iskandar Wahidiyat (Divisi Hematologi-Onkologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI)
Bambang Sutrisna (Fakultas Kesehatan Masyarakat UI,)
Rahayuningsih Setiabudy (Departemen Patologi Klinik FKUI,)
Rulina Suradi (Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI)
Rianto Setiabudy (Departemen Farmakologi FKUI,)
Saptawati Bardososono (Departemen Ilmu Gizi FKUI)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2016

Abstract

Latar belakang. Anemia defisiensi besi (ADB) merupakan salah satu masalah kesehatan gizi di Indonesia. DataSKRT tahun 2001 menunjukkan prevalensi ADB pada bayi 0-6 bulan 61,3%. Belum dijumpai pemeriksaanlaboratorium sederhana yang dapat memprediksi seorang bayi berusia 0-6 bulan menderita ADB.Tuj uan. Mencari model skoring untuk memprediksi ADB pada bayi 0-6 bulan.Metode. Desain penelitian adalah studi kohort prospektif dengan pembanding eksternal. Ada 211 bayi yangikut penelitian, terdiri dari 143 bayi yang lahir dari ibu tanpa anemia dan 68 bayi yang lahir dari ibu dengananemia. Pemeriksaan darah tepi lengkap, gambaran darah tepi, feritin, sTfR dilakukan saat bayi berusia 0bulan, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 12 bulan. Diagnosis ADB berdasarkan 1) kadar Hb <14g/dL untuk usia 0-3 hari,<11g/dL untuk usia 1 bulan, <10g/dL untuk usia 2-6 bulan, 2) gambaran darah tepi mikrositik dan atauhipokrom, 3) kadar Hb meningkat setelah diberi terapi besi, 4) RDW >14%, 5) Indeks Mentzer >13; 6)Indeks RDW >220.Hasil. Faktor risiko terjadi ADB pada bayi berusia 0-6 bulan adalah diet ibu dan jenis kelamin bayi. Berdasarkanfaktor risiko dibuat model skoring dan klasifikasi risiko untuk memprediksi seorang bayi berusia 0-6 bulanakan menderita ADB atau tidak.Kesimpulan. Model skoring untuk memprediksi ADB pada bayi berusia 0-6 bulan dapat digunakan untukdeteksi dini ADB. (

Copyrights © 2009