Sari Pediatri
Vol 8, No 4 (2007)

Perbandingan Efektivitas Pengobatan Lorazepam Bukal Dengan Diazepam Rektal dalam Tata Laksana awal Kejang pada Anak

Susiana Tendean (Divisi Neurologi Depatemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM,)
Hardiono D. Pusponegoro (Divisi Neurologi Depatemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM,)
Bambang Madiyono (Divisi Neurologi Depatemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM,)



Article Info

Publish Date
02 Mar 2007

Abstract

Latar belakang. Lorazepam bukal dan diazepam rektal digunakan dalam tata laksanainisial kejang pada anak. Penelitian yang membandingkan efektivitas penggunaan lorazepambukal dan diazepam rektal sejauh ini belum pernah dilakukan pada anak di Indonesia.Tujuan. Untuk mengevaluasi efektivitas pengobatan lorazepam bukal dibandingkandiazepam rektal dalam tata laksana inisial kejang pada anak.Metoda. Penelitian ini adalah uji klinis acak terbuka pada anak kejang berusia 6 bulan–6 tahun, sebelum mendapat obat antikonvulsan untuk menghentikan kejang. Subyekpenelitian menerima lorazepam bukal atau diazepam rektal berdasarkan randomisasi.Parameter keberhasilan terapi adalah kemampuan obat untuk menghentikan kejang tanpaefek samping yang berarti dan kecepatan obat menghentikan kejang. Efek sampingdiobservasi setelah pemberian obat.Hasil. Lorazepam bukal efektif menghentikan kejang pada 18 dari 22 pasien, sedangkandiazepam rektal efektif menghentikan kejang pada 20 dari 22 pasien. Pada penelitian inididapatkan efektivitas lorazepam bukal sama dengan diazepam rektal (p = 0,664; 95%IK 0,71 – 1,14). Diazepam rektal lebih cepat dalam menghentikan kejang (44,7 ± 22,1detik) dibandingkan lorazepam bukal (92,2 ± 53,5 detik), perbedaan ini secara statistikbermakna (p = 0,002). Tidak dijumpai efek samping akibat pemakaian lorazepam bukalmaupun diazepam rektal.Kesimpulan. Lorazepam bukal dan diazepam rektal mempunyai efektivitas yang samadalam mengatasi kejang namun diazepam rektal lebih cepat menghentikan kejangdibandingkan lorazepam bukal.

Copyrights © 2007